Sastra

"Puisi Untukmu Sayang" karya: BJ Habibie
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu…
Karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja,
lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, 
aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, 

pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, 

tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari,

bahwa kau lah yang menjadikan aku kekasih yang baik,
mana mungkin aku setia,

padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, 

sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, 

sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,
Kau dari-NYA, dan kembali pada-NYA,
Kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

Selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
Selamat jalan, calon bidadari surgaku…
-BJ HABIBIE-


"Harapan Nelayan Tua"
Karya: Fiena

Malam baru saja melepas lelahnya,
saat kau meninggalkan daratan,
membawa segenggam harapan di tengah ganasnya ombak,
siap menghantam siapapun penantangnya.

Kail dan jala serta perahu tua menjadi temanmu,
menyongsong masa depan,
untuk sebuah cinta yang selalu membuatmu tegar,
karena di bahu tua mu lah tumpuan harapan itu.

Harapan untuk menjadikan keluargamu lebih baik,
harapan agar selalu ada yang terhidang di meja makan,
harapan agar anak-anak mu dapat mengejar cita-citanya,
harapan yang akan menantang ganasnya ombak di tengah lautan,
harapan yang akan menggerakkan tubuh rentamu,
untuk menebarkan jala lebih giat,
harapan yang tak akan pupus,
meski fajar datang menghadang siang.

Rantau, 25 April 2011


"Cinta Hakiki"
Karya: Fiena 

Cinta...
adalah memberi
Nafsu...
adalah mengambil

memberi, berarti kita kuat
mengambil, berarti kita lemah

Cinta, Nafsu adalah dua hal yang sangat berbeda
dan bertolak belakang
namun terkadang disama-artikan
cinta tak ingin memiliki apalagi menyakiti
karena cinta rasa yang tulus, ikhlas 
dan tanpa pamrih

Cinta Allah pada makhluknya
tak pernah mengambil
selalu memberi